Rabu, 22 Agustus 2012

Pagi yang Cerah

Keinginanku untuk hidup bebas kian menguat. 

Aku ingin lepas dan hidup liar seperti teman-temanku yang lain, seperti kucing-kucing kampung Pak Jo itu.  Walau Pak Jo sudah membebaskan aku untuk berkeliling rumah, aku masih merasa kurang! 

Aku ingin kongkow-kongkow di atap genting sambil merasakan hangatnya sinar matahari pagi. Pasti sinar matahari itu akan menghangatkan tubuhku.

Sayangnya aku hanya bisa melihat mereka dari bawah. Pak Jo pasti tak mengijinkan aku naik ke atas genting itu.  Dia pasti tak yakin apakah aku bisa naik ke atas genting.  Hrrrggg ... dia belum tahu kemampuanku memanjat genting!




 Tuh, kayaknya nyaman banget ya!


Aku masuk ke dalam rumah saat kudengar suara gaduh dari dapur.  Sepertinya itu suara si putih dan si kuning.  Buru-buru aku masuk kedalam dapur.

OMG ... huahaha ... huahaha ...

Aku melihat si putih dan si kuning terjebak dalam kandangku.  Mereka terlihat panik.  Mukanya pucat pasi.  Tak henti-hentinya mereka berdua berusaha kabur dari kandangku.  Dicakar-cakarnya sisi-sisi kandangku.  hahaha ... mana bisa kebuka?

Padahal gampang banget lho!

Aku aja bisa membuka kandang itu dengan sekali sentuhan ujung hidungku!

 Cakar aja terruuuussss ... nggak bakal kebuka!



Hahaha ... akhirnya nyerah juga, kan!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar